Tulisan ini hanya sekedar sharing pribadi, untuk para suami, dari seorang suami.
Saya melihat beberapa orang yang saya kenal mengalami cobaan dalam pernikahannya. Pada umumnya, masing-masing dari mereka merasa pasangannya tidak melakukan peran yang seharusnya dengan baik.
Sang istri merasa lelah karena merasa melakukan segala hal lebih banyak daripada suaminya dalam pernikahan. Sang suami ternyata merasa justru dialah yang sudah berkorban lebih banyak.
Memang, kita sering mendengar mengenai peran suami, peran istri, dan bagaimana masing-masing harus melakukan bagiannya. Hal tersebut benar. Tapi bagi saya pribadi, bukanlah hal tersebut yang harus terus saya camkan dalam ingatan saya.
Bagi saya, pada prinsipnya, kita menikah karena kita mencintai pasangan kita. Mencintai adalah memberi, bukan menuntut.
Ketika kamu ingin menikahinya, kamu berkomitmen memberikan segala sesuatunya, jiwa ragamu, untuk membahagiakannya, selamanya. Lalu kenapa seiring berjalannya waktu, cinta tersebut berubah menjadi menuntut?
Yang tadinya ingin membahagiakan, jadi ingin dibahagiakan.
Yang tadinya ingin melayani, jadi ingin dilayani.
Kamu mungkin berpikir, aku lelah. Aku tidak kuat lagi memberi. Aku menyerah.
Sebelum kamu menyerah, tahukah kamu, apa yang pasanganmu pikirkan? Mungkinkah ia memikirkan hal yang sama?
Pertanyaannya, jika masing-masing merasa lelah mencintai dan merasa pasangannya kurang mencintainya, lalu selama ini, mencintai seperti apa yang sudah kamu lakukan? Berarti ada perbedaan dalam makna “mencintai” menurut pasanganmu.
Rendahkan gengsimu, dengarkan harapan pasanganmu, dan lakukan.
Kebahagiaanmu seharusnya bukan tergantung pada bagaimana kamu dilayani oleh pasanganmu.
Ketika kamu benar mencintai seseorang, kebahagiaanmu ialah jika ia berbahagia.
Jika dengan kamu melakukan pekerjaan rumah maka ia bahagia, lakukan.
Jika dengan kamu meninggalkan hobimu sebentar untuk membantunya, membuatnya bahagia, lakukan.
Jika dengan membantunya mengurus anak membuatnya bahagia, lakukan.
Jika dengan memberikan kejutan untuknya meskipun membuat dirimu terlihat konyol, membuatnya bahagia, lakukan.
Jika ia berbahagia, kamu pun bahagia.
Dan tahukah kamu? Sangat menyenangkan hidup dengan orang yang berbahagia.